Tokyo Sky Tree under construction wallpaper
Tokyo Sky Tree (634m high) wallpaper
Tokyo Sky Tree (634m high) - tokyoyakei.jp wallpaper
Tokyo Sky Tree (634m high) - tokyoyakei.jp wallpaper
Tokyo Sky Tree (634m high) - tokyoyakei.jp wallpaper
Tokyo Sky Tree (634m high) - tokyoyakei.jp wallpaper
Tokyo Sky Tree (634m high) - tokyoyakei.jp wallpaper
Tokyo Skytree wallpaper
Tokyo Skytree At Night wallpaper
Tokyo Skytree At Night wallpaper
Tokyo Sky Tree under construction at night wallpaper





Tokyo Skytree, kini layak disebut sebagai menara tertinggi di dunia. Menara setinggi 634 meter dan dibangun sejak Juli 2008 ini menandingi ketinggian Cina Canton Tower (600 meter). Walaupun masih kalah tinggi jika dibanding gedung Dubai Burj Khalifa di Dubai (830 meter), menara yang didirikan di Tokyo itu tetap dianggap tertinggi untuk ukuran menara, bukan gedung.

Walaupun fungsi utama dari menara ini adalah menyiarkan sinyal televisi dan radio, Menara Skytree merupakan salah satu objek wisata paling banyak dikunjungi di Tokyo.

Menara ini memang relatif sangat baru. Selesai dibangun pada bulan Februari 2012, Tokyo Skytree berhasil melampaui menara tertinggi di dunia sebelumnya, yaitu Canton Tower (tinggi 600 meter). Menara yang baru dibuka untuk umum pada bulan Mei 2012 ini kabarnya dikunjungi 1,6 juta orang pada minggu pertama setelah pembukaannya.


Peresmian menara ini sempat ditunda akibat gempa bumi yang melanda Tokyo dan pesisir timur Jepang, pada 2011 lalu. Namun penanggungjawab konstruksi meyakinkan publik bahwa menara ini relatif stabil dari guncangan gempa. Disebutkan menara ini mampu menahan gempa dengan kekuatan 8,0 skala Richter. Disain menara banyak diwarnai unsur tradisional Jepang, dengan pijakan dasar berbentuk segitiga, meskipun terlihat pula ada sentuhan modern.

Selama pembangunan menara, menurut pengelolanya, tidak pernah terjadi kecelakaan yang merenggut nyawa pekerjanya. Situs resmi pengelola menara ini menyatakan, menara ini diharapkan dapat berfungsi sebagai fasilitas 'pencegahan bencana'. Dengan rancangan menara yang tingginya melebihi gedung-gedung lain di Tokyo, maka dapat dihindari persoalan bentrokan sinyal akibat kehadiran gedung-gedung pencakar langit di kota itu.

Saat situasi darurat, menara ini juga dapat dijadikan pemancar jaringan informasi untuk radio dan televisi. Keterangan resmi pengelola Tokyo Skytree menyebutkan, pembangunan menara ini menelan biaya sekitar US $ 806 juta. Selain dapat digunakan untuk layanan transmisi digital radio dan TV, menara ini dilengkapi akuarium, serta teater. Masyarakat juga dapat memanfaatkan ketinggian menara ini untuk menikmati pemandangan kota Tokyo dari atas menara
 
Proses Pembangunan Tokyo Skytre


Tokyo Skytree memiliki bentuk seperti tripod pada bagian bawah, sementara setelah ketinggian 350 meter bentuknya menjadi silinder. Dek observasi ada dua. Yang pertama, berada pada ketinggian 350 meter dengan kapasitas 2000 orang. Sementara yang kedua berada di 450 meter dan dapat menampung 900 orang.
Bagian-Bagian Menara

Untuk mencapai dek observasi Tembo di ketinggian 350 meter, pengunjung harus naik lift supercepat. Satu lift dapat mengangkut 40 orang sekaligus dan dapat melaju 600 meter per menit. Untuk mencapai ketinggian 350 meter hanya dibutuhkan waktu 50 detik.
Tokyo Skytree


Dari dek observasi, pengunjung dapat melihat pemandangan kota Tokyo yang padat. Banyak gedung pencakar langit tampak pendek karena posisi menara yang lebih tinggi. Deretan gedung perkantoran, apartemen untuk tempat hunian, dan sungai-sungai bersih yang membelah kota megapolitan Tokyo.





Dari dek observasi, pengunjung dapat melihat pemandangan kota Tokyo yang padat. Banyak gedung pencakar langit tampak pendek karena posisi menara yang lebih tinggi. Deretan gedung perkantoran, apartemen untuk tempat hunian, dan sungai-sungai bersih yang membelah kota megapolitan Tokyo.
 
Desain Pencahayaan Tokyo Skytree

Desain Pencahayaan Tokyo Skytree